METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI
1.
Jelaskan
pengertian angin menurut beberapa ahli!
Ø Angin adalah massa udara
yang bergerak (Lakita dalam Farita, 2006).
Ø Menurut Pariwono (1989),
angin didefinisikan sebagai gerakan udara mendatar (horizontal) yang disebabkan
oleh perbedaan tekanan udara antara dua tempat. Atmosfer selalu berusaha
membentuk sebaran tekanan yang seragam, maka massa udara yang padat dari
tekanan tinggi mengalir ke tempat bertekanan rendah dimana massa udaranya
relatif lebih renggang.
Ø Menurut Buys Ballot, ahli
ilmu cuaca dari Perancis, angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah
bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Gerakan massa udara yang
arahnya horizontal dikenal dengan istilah angin.
Ø
2.
Jelaskan
tipe-tipe angin di dunia beserta gambar!
Jenis-jenis angin secara
umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut, yaitu :
1.Angin Geostropik
Angin yang timbul setelah gaya gradien tekanan dan gaya coriolis mengalami keseimbangan serta paralel terhadap isobar
Asumsi :
a. garis isobar lurus dan paralel
b. tidak ada gaya sentrifugal/sentripetal
c. tidak ada gesekan
Kondisi yang mendekati :
a. 2-3 km dpl atau
b. Di lintang tinggi ketika coriolis mendekati nol.
Angin yang timbul setelah gaya gradien tekanan dan gaya coriolis mengalami keseimbangan serta paralel terhadap isobar
Asumsi :
a. garis isobar lurus dan paralel
b. tidak ada gaya sentrifugal/sentripetal
c. tidak ada gesekan
Kondisi yang mendekati :
a. 2-3 km dpl atau
b. Di lintang tinggi ketika coriolis mendekati nol.
sumber:www.atmos.millersville.edu
2.
Angin Gradien
Angin adalah angin yang mengalir sejajar dengan isobar yang melengkung, dengan kecepatan yang dihasilkan dari interaksi dari gradien gaya tekan, efek coriolis, dan percepatan sentripetal.
Angin adalah angin yang mengalir sejajar dengan isobar yang melengkung, dengan kecepatan yang dihasilkan dari interaksi dari gradien gaya tekan, efek coriolis, dan percepatan sentripetal.
3.
Angin Vertikal
Angin vertikal timbul karena adanya pengaruh dari gaya gravitasi bumi dan juga gaya gerak udara keatas yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan.
Angin vertikal timbul karena adanya pengaruh dari gaya gravitasi bumi dan juga gaya gerak udara keatas yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan.
·
Angin
Darat dan Angin Laut
Angin darat bertiup dari darat menuju laut, sedang angin laut bertiup dari laut menuju ke darat. Angin darat dan angin laut
dapat terjadi karena adanya perbedaan penyerapan panas Matahari antara daratan
dan lautan.
Proses terjadinya angin darat dan angin laut
Angin laut terjadi pada siang hari, karena
suhu di darat lebih tinggi karena pantulan panas matahari merenggangkan udara
di daratan. Karena merenggang, udara di daratan naik sehingga tekanannya turun
dan menyebabkan udara bergerak dari lautan ke daratan.
Angin darat terjadi pada malam hari, karena
suhu di laut pada waktu malam lebih tinggi karena air laut dapat menahan panas
matahari yang telah diperoleh pada siang hari. Sedang di daratan, udara lebih
dingin karena daratan tidak mendapat pemanasan dan tidak dapat mengikat panas
lebih lama dari air. Karena suhu panas tersebut, udara di lautan merenggang
sehingga tekanan udara di lautan turun dan menyebabkan udara bergerak dari
darat ke lautan.
·
Angin
Gunung dan Angin Lembah
Selain di antara daratan dan
lautan, perbedaan pemanasan juga terjadi di antara kawasan pegunungan dan
lembah.
Pada siang hari, pegunungan lebih
dulu mendapat pemanasan dibandingkan lembah. Karenanya, udara di gunung pada
siang hari lebih renggang, maka tekanan udara di gunung menjadi lebih rendah.
Karena rendahnya tekanan udara di gunung, udara yang ada di lembah bergerak
naik ke gunung sebagai angin lembah.
Pada malam hari, pegunungan lebih
dulu mendingin, sedangkan lembah masih hangat. Oleh sebab itu udara di lembah
pada malam hari lebih renggang, maka tekanan udara di lembah pun menjadi lebih
rendah. Rendahnya tekanan udara di lembah menyebabkan udara yang ada di gunung
bergerak turun ke lembah sebagai angin gunung.
·
Angin
Siklon dan Angin Antisiklon
Angin siklon adalah udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan
udara tinggi menuju titik pusat tekanan udara rendah. Gerakan udara ini
terlihat berputar dari beberapa daerah bertekanan udara tinggi yang
mengelilingi daerah bertekanan udara rendah.
Adapun angin antisiklon bergerak dari suatu daerah sebagai pusat bertekanan udara
tinggi menuju daerah bertekanan udara rendah yang mengelilinginya. Gerakan
udara ini terlihat berputar menyebar ke arah daerah bertekanan udara rendah.
Arah perputaran angin siklon dan antisiklon di belahan bumi utara dan belahan
bumi selatan berbeda.
·
Angin
Fohn
Angin yang turun di lereng pegunungan,
bersifat kering dan panas dinamakan angin fohn. Angin
fohn terjadi karena udara yang turun mendapatkan pemanasan secara dinamis yang
diikuti turunnya kelembapan nisbi. Akibatnya udara yang mencapai daratan berupa
udara panas dan kering.
Nama lain angin fohn
Nama lain angin fohn
Angin fohn di setiap daerah
memiliki nama yang berbeda-beda. Di Probolinggo dan Pasuruan Jawa Timur dikenal
dengan nama angin gending. Di
daerah Tegal, Brebes, dan Cirebon angin fohn dikenal dengan nama angin kumbang. Angin brubu dikenal di daerah Makassar, sedangkan di Papua dikenal dengan
nama angin wambrau. Adapun
di daerah Deli, angin fohn disebut dengan angin bahorok, yang
sering menyebabkan terjadinya kerusakan pada tanaman tembakau.
Selain angin lokal, terdapat angin yang bertiup dalam suatu kawasan yang lebih luas, yaitu anginmonsun atau angin musim atau angin muson.
Selain angin lokal, terdapat angin yang bertiup dalam suatu kawasan yang lebih luas, yaitu anginmonsun atau angin musim atau angin muson.
Macam-macam angin monsun (muson)
Angin monsun yang terjadi di
Indonesia ada dua, yaitu monsun barat dan monsun timur. Angin monsun ini
disebabkan adanya perbedaan tekanan udara dua benua yang mengapit kepulauan
Indonesia, yaitu Benua Asia yang kaya perairan dan Australia yang kering.
Musim
barat (Desember – April)
Pada musim Barat pusat tekanan udara tinggi diatas
benua Asia dan pusat tekanan udara rendah diatas benua Australia sehingga angin
berhembus dari barat laut menuju Tenggara. Di Pulau Jawa angin ini dikenal
sebagai Angin Muson Barat Laut. Musim Barat umumnya membawa curah hujan yang
tinggi di Pulau Jawa. Angin muson barat berhembus pada bulan Oktober - April,
matahari berada di belahan bumi selatan, mengakibatkan belahan bumi selatan
khususnya Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari daripada benua
Asia. Akibatnya di Australia bertemperatur tinggi dan tekanan udara rendah
(minimum). Sebaliknya di Asia yang mulai ditinggalkan matahari temperaturnya
rendah dan tekanan udaranya tinggi. Oleh karena itu terjadilah pergerakan angin
dari benua Asia ke benua Australia sebagai angin muson barat. Angin ini
melewati Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta Laut Cina Selatan.
Karena melewati lautan tentunya banyak membawa uap air dan setelah sampai di
kepulauan Indonesia turunlah
hujan. Setiap bulan November, Desember, dan Januari Indonesia bagian barat sedang mengalami musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi.
hujan. Setiap bulan November, Desember, dan Januari Indonesia bagian barat sedang mengalami musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi.
Musim Timur (April - Oktober)
Pada musim Timur pusat tekanan udara rendah yang terjadi diatas Benua Asia dan pusat tekanan udara tinggi diatas Benua Australia menyebabkan angin behembu dari Tenggara menuju Barat Laut. Di Pulau Jawa bertiup Angin Muson Tenggara. Selama musim Timur, Pulau Jawa biasanya mengalami kekeringan. Angin muson timur berhembus setiap bulan April - Oktober, ketika matahari mulai bergeser ke belahan bumi utara. Di belahan bumi utara khususnya benua Asia temperaturnya tinggi dan tekanan udara rendah (minimum). Sebaliknya di benua Australia yang telah ditinggalkan matahari, temperaturnya rendah dan tekanan udara tinggi (maksimum). Terjadilah pergerakan angin dari benua Australia ke benua Asia melalui Indonesia sebagai angin muson timur. Angin ini tidak banyak menurunkan hujan, karena hanya melewati laut kecil dan jalur sempit seperti Laut Timor, Laut Arafuru, dan bagian selatan Irian Jaya, serta Kepulauan Nusa Tenggara Oleh sebab itu, di Indonesia sering menyebutnya sebagai musim kemarau.
Di antara kedua musim, yaitu musim penghujan dan kemarau terdapat musim lain yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan). Peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau disebut musim kemareng, sedangkan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan disebut musim labuh. Adapun ciri-ciri musim pancaroba (peralihan), yaitu antara lain udara terasa panas, arah angin tidak teratur, sering terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat dan lebat.
*Musim Peralihan (Maret – Mei dan September – November)
Periode Maret – Mei dikenal seagai musim Peralihan I atau Muson pancaroba awal tahun, sedangkan periode Septemer – November disebt musim peralihan II atau musim pancaroba akhir tahun. Pada musim-musim Peralihan, matahari bergerak melintasi khatulistiwa, sehingga angin menjadi lemah dan arahnya tidak menentu. Selain angin muson barat dan timur juga terdapat angin lokal. Angin ini bertiup setiap hari, seperti angin darat, angin laut, angin lembah dan angin gunung.
4.
Apakah
hubungan gaya coriolis dengan siklus angin di dunia?
Gaya
Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan membelokkan arah
arus dari arah yang lurus. Gaya Coriolis juga yang menyebabkan timbulnya
perubahan-perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai
dengan tingkat kedalaman suatu perairan.
Selain
memiliki pengaruh terhadap gerakan massa air, gaya coriolis juga memiliki
pengaruh terhadap gerakan angin yang dikenal dengan angin utama (angin timur,
barat, dan pasat). Angin-angin utama itu berhembus dalam suatu arah yang nyaris
tetap pada garis-garis lintang tertentu. Angin itu timbul sebab peredaran
atmosfer dan rotasi bumi. Seandainya bumi tidak berotasi, angin akan bergerak
lurus ke utara atau ke selatan. Namun rotasi bumi menimbulkan gaya rotasi yang
disebut gaya Coriolis yang gaya yang membelokkan arah angin utama
4. Jelaskan pengertian windrose beserta gambar!
4. Jelaskan pengertian windrose beserta gambar!
Wind
rose lebih dikenal sebagai diagram mawar angin yang berfungsi untuk pengolahan
data angin dalam bentuk tabel atau diagram. Windrose
(diagram mawar angin) juga digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui delapan
arah mata angin. Windrose
modern digunakan oleh meteorologist untuk mengetahui persentase hembusan angin
dari setiap arah mata angin selama periode observasi. Sering kali windrose
menunjukkan besarnya kecepatan angin dan persentase angin calm. Windrose
biasanya memiliki delapan arah garis radiasi. Windrose
juga sangat penting dalam sebuah sistem rekayasa teknik pantai maupun lepas
pantai. Dengan mengetahui arah angin dominan maka arah gelombang juga dapat
diketahui. Angin yang merupakan penyebab dari timbulnya gelombang, maka arah
angin dan arah gelombang dominan adalah analog atau sama. Jika arah gelombang
dominan sudah diketahui maka akan sangat memudahkan untuk analisa selanjutnya.
Jumlah data yang disajikan dalam windrose hanya beberapa hari , bila pengamatan
dilakukan dalam jangka tahunan akan sangat besar.
Dengan table atau mawar angin tersebut maka
karakteristik angin dapat dibaca dengan cepat. Tabel dan gambar tersebut
menunjukkan persentasi kejadian angin dengan kecepatan tertentu dari berbagai
arah dalam periode waktu pencatatan. Dalam gambar tersebut garis-garis radial
adalah arah angina dan tiap lingkaran menunjukkan persentasi kejadian angin
dalam periode waktu pengukuran.
Komentar
Posting Komentar