Postingan kali ini buat menjawab Mas Zulmi ya, aku gak kalah. fix.
Hello..
Kali ini mau post yang intinya menjawab pertanyaan dari mas Zulmi. Jadi gini,
waktu itu aku main ke Office Register (beskem salah satu UPK Kelautan Undip),
disitu kita tujuan awal mau copy software yang akan digunakan untuk diklat.
Disana kita nonton tv juga dan pas saat itu tayangan yang muncul adalah
tayangan Bola pertandingan antara Papua lawan mana gitu. Terus ada sesosok mas
bernama Zulmi (kalo gak salah), dia tanya.. “Heh kamu tau gak kenapa orang
Papua kulitnya dominan hitam banget gitu? Ada hubungannya sama Pangea gak
menurutmu?” intinya kek gitu. Waktu itu aku cuma bisa mbatin “anjir” wkwk. Jadi
gini.. aku tipikal orang yang gak mau kalah kalo gak bisa jawab pertanyaan,
dari pertanyaan temen-temen kenapa kata bunyinya kek gitu, kenapa tanah
berwarna coklat dan langin berwarna biru, kenapa ada yang namanya kabut.. semua
udah aku jawab. Tapi ntah kenapa aku waktu itu gakbisa hubungin papua dengan
pangea, padahal aku tau teori pembentukan bumi saat ini, salah satunya pangea.
Ya gini kalo otak hanya hafalan tanpa ada logika penggabungan antar ilmu dan
pertanyaa. Dari situ mas Zulmi bilang “ Yaudah kalo gabisa jawab, jadi PR
ya..”. Oke FIX !!! sampe kos browsing. Jadi ternyata anak papua yang dominan
berkulit hitam memang ada hubungannya dengan teori pembentuk bumi namanya
Pangea.
Jadi, teori pembentukan bumi
yaitu
1. Teori
Tektonik Lempeng
Teori ini dikemukakan oleh Tozo Wiilso, Teori ini mengungkapkan bahwa
lempeng penyusun kulit bumi (Litosfer) yang berupa Lempeng Benua dan Lempeng Samudra
berada di atas Astenosfer. Lempeng ini akan terus bergerak karena arus konveksi
yang berada di Astenosfer, Astenosfer sendiri merupakan cairan yang sangat
panas, panasnya ini yang dapat menggerakkan Lempeng Benua dan Samudera sehingga
dapat bergerak bahkan pecah kemudian menjadi benua baru.
Lapisan Penyusun Bumi
Tabrakan antar lempeng benua.
Tabrakan Lempeng Benua dengan Lempeng Samudera
Tabrakan antar Lempeng Samudera
2. Teori
Dua Benua
Teori
ini dikemukakan oleh Edward Zuess (1884), Teori ini mengungkapkan bahwa awal
dari benua sekarang terbentuk dari dua benua besar yang disebut Laurasia (di
sekitar kutub Utara) dan Gondwana (di sekitar kutub Selatan). Kemudian kedua
benua tadi bergerak ke arah ekuator atau katulistiwa dan pada akhirnya
terbentuk benua yang lebih kecil. Laurasia membentuk Benua Asia, Eropa, dan
Amerika Utara. Sedangkan Gondwana membentuk Benua Afrika, Australia, dan
Amerika Selatan.
3. Teori
Konveksi
Pertaa kali dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H Hess kemudian
dikembangkan oleh Robert Diesz, Teori ini mengungkapkan bahwa isi dari bumi
berupa cairan yang bersifat pijar dan sangat panas. Cairan ini menghasilkan
arus konveksi dan menggerakkan lapisan diatasnya. Ketika cairan panas ini
berada di permukaan bumi, lapisan ini akan mengering dan menghasilkan lemeng
yang sudah tua.
Bukti
keberana teori ini yaitu adanya tanggul samudera (Mid Oceanic Ridge) contohnya yaitu
Mid Atlantic Ridge dan Pacific Atlantik Ridge. Selain itu penelitian
menghadilkan bahwa semakin jauh dari punggung samudera maka umur batuan semakin
tua yang mengartikan bahwa ada gerakan dari lapisan kulit bawah yang menuju ke
permukaan.
4. Teori
Kontraksi
Teori
ini diungkapkan oleh Descrate pada tahun 1596-1650. Menurutnya bumi semakin
lama semakin mengkerut karena pendinginan, sehingga pada lapisan paling atas
bumi dapat membentuk gunung, pegunungan, dan lekukan lembah maupun bukit yang
lain. Teori ini didukung oleh James Dana (1847) dan Elie De Baumant (1852).
5. Teori
Pengapungan Benua
Teori
ini dikemukakan oleh Alfred Wenegar(1912), Menurutnya dahulu hanya ada satu
benua yang disebut Pangea dan hanya ada satu lautan yang disebut lautan
Panthalasa atau aut Thethys. Tetapi lama kelamaan benua ini saling pisah karena
gerakan cairan inti bumi. Pergerakan rotasi bumi yang sentripugal menyebabkan
gerakan pisahan ini menuju Barat (menuju ekuator).Teori ini memiliki bukti
berupa kesamaan garis pantai antara Afrika bagian Barat dengan Amerika Selatan
bagian Timur. Serta ditemukannya fosil yang sama pada daerah tersebut.
Tepi benua
Afrika dan Amerika yang hampir sama
Ketika Pangaea mulai terbentuk 300 juta tahun silam
(300 SM), Lautan Atlantik mulai terbentuk memisahkan benua Afrika dan Amerika
Selatan. Beberapa waktu kemudian, benua bagian utara Laurasia telah terpisah
menjadi benua Amerika Utara dan Eropa, mengasingkan benua Greenland. Kiranya
proses-proses yang terjadi di bumi terdiri atas perpecahan benua besar menadi
beberapa benua baru atau bergesernya beberapa benua dan bergabung menjadi satu
benua besar, dalam suatu siklus yang berlangsung ratusan juta tahun lamanya.
Data yang mendukung teori Pangea :
1.
Tepi benua amerika
Selatan dan Afrika Barat yang nyaris sama
2.
Litologi (jenis
batuan), fosil dan struktur batuan yang sama di Amerika, Afrika dan
lainnya sebelum jaman Mezosoikum ( sekitar 200 juta tahun yang lalu)
3.
“Pemekaran dasar
laut” (sea-floor spreading) dan orientasi magnit pada batuan (polar
wander)
4.
Pergerakan benua dan
laut, yang tetap terjadi hingga kini.
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa Papua termasuk kedalam warna
merah, warna merah tersebut adalah lempeng indo-australia. Jadi, kita sepakat
bahwa; secara Geologi pulau Papua merupakan bagian dari lempeng indo-australia
(warna merah) dan bukan bagian dari lempeng eurasia (warna hijau).
Kembali ke gambar sejarah perkembangan bumi diatas, pada 65 juta
tahun yang lalu, lempeng GONDWANA pecah menjadi 5 lempeng besar, yaitu lempeng
amerika selatan, afrika, india, australia, dan antartika. dari gambar bisa kita
lihat bahwa benua australia mulai nakal, dan berlayar jauh ke arah timur laut
dan meninggalkan teman-temannya di antartika. dan akhirnya lempeng
indo-australia ini bertabrakan dengan lempeng eurasia dan pulau kecilnya yang
bernama PAPUA terlepas dan bertabrakan dengan lempeng pasifik dan eurasia.
Nah, buat mas Zulmi.. sudah kujawab semua ya. Saya setuju bahwa papua masih
keturunan Afrika karena teori Pangea. Fixxxx aku gak kalah. wkwk
Komentar
Posting Komentar